Rabu, 07 April 2010

Kemampuan Adaptasi Manusia

shobru.wordpress.com

. Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam lingkungan dingin saluran darah akan mengerut untuk mengurangi kerugian panas yang diakibatkan oleh radiasi dari kulit. Oleh karena itu permukaan kulit akan menjadi lebih dingin.

. Sebaliknya dalam lingkungan yang panas saluran darah akan mengembang sehingga radiasi dari kulit akan bertambah besar. Selanjutnya, dalam lingkungan yang lebih panas, tubuh akan berkeringat dan proses penguapan keringat akan mendinginkan kulit. Sudah diketahui pula bahwa tubuh manusia sanggup mempertahankan temperatur konstan dalam berbagai keadaan, meskipun ada batasnya juga.

. Pemuda, pekerja keras dll, yang mengeluarkan banyak panas dari tubuhnya, menyukai lingkungan yang dingin dan dapat menyesuaikan diri dengan daerah temperatur lingkungan yang lebih luas. Sedangkan pegawai kantor, orang tua atau orang-orang yang sedang sakit, lebih menyukai lingkungan yang lebih hangat dan hanya mampu menyesuaikan diri dengan daerah temperatur lingkungan yang lebih sempit. Maka sistem penyegar udara yang dapat memenuhi kedua hal tersebut perlu dikembangkan.

. Dari penelitian yang dilakukan ternyata bahwa temperatur rata-rata permukaan kulit manusia yang terbaik adalah 33 deg celcius. Hal ini dapat dicapai apabila panas radiasi tersebut sesuai dengan jumlah panas yang yang dihasilkan oleh badan. Orang tidak akan merasa panas atau dingin dengan tiba-tiba jika temperatur kulit berubah sedikit saja. Batas keadaan netral (neutral band) ini ditetapkan pada +/-1,5 deg.Cel. dari temperatur bola kering.

. Oleh karena tubuh manusia akan bereaksi dengan cepat apabila dengan tiba-tiba dikenai udara dingin, yaitu mengkerutnya saluran darah, maka perbedaan antara temperatur udara luar dan temperatur ruangan yang didinginkan sebaiknya tidak lebih besar daripada 7 deg.Cel.

Penyegaran Udara:
Wiranto Arismunandar

Sabtu, 13 Maret 2010

Teknologi Pendingin Udara Semakin Maju

Laporan wartawan KOMPAS Subur Tjahjono
Kamis, 11 Maret 2010 | 13:48 WIB
FRANS AGUNG

BANGKOK, KOMPAS.com — Teknologi pendingin udara kini semakin maju. Selain semakin hemat energi, produsen juga berlomba-lomba menyesuaikan dengan kondisi Indonesia yang rentan dengan penyakit tropis, seperti dapat mengusir dan membunuh nyamuk demam berdarah.

Saat meluncurkan program ”2010 Health+Evolution” di Bangkok, Thailand, Kamis (11/3/2010) di depan wartawan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia, eksekutif LG Air Conditioning Company Korea Selatan memaparkan kemajuan teknologi tersebut.

Jae-sung Lee, Direktur Pemasaran LG AC Company, menuturkan, perusahaannya, yang kini memegang pangsa pasar AC tertinggi di Indonesia (34 persen), berusaha menyesuaikan teknologi dengan kondisi kesehatan negara yang bersangkutan. ”Indonesia kan sering terjangkit demam berdarah dengue. Makanya, kami bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor,” kata Lee.

Dalam penelitian yang dikerjakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan IPB itu, menurut Direktur Pemasaran Asia LG Yunho Roh, IPB mengembangkan suatu alat yang dapat membuat tingkat suara ultrasonik yang tidak disukai nyamuk Aedes aegypti, nyamuk pembawa virus DBD. Karena kemampuan mengusir dan membunuh nyamuk DBD itulah pemasaran AC di Indonesia menjadi besar dan mengalahkan pesaingnya dari Jepang.

Dekan FKH IPB I Wayan Teguh Wibawan, dalam siaran pers LG tersebut, menjelaskan, tes yang dilakukan adalah dengan alat standar Organisasi Kesehatan Dunia yang disebut Peet Grady Chamber. Dalam alat tersebut, nyamuk Aedes aegypti betina berusia 4-5 hari diradiasi dengan suara ultrasonik 30-100 kilohertz. Gelombang ultrasonik tersebut membunuh nyamuk lebih dari 70 persen dalam ruangan selama 24 jam.

kompas.com

Pengertian Tentang Kenyamanan

syaifulrizals.files.wordpress.com

. Jika seorang berada di dalam ruangan tertutup untuk jangka waktu yang lama, maka pada suatu ketika ia akan merasa kurang nyaman. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam tahun 1777 seorang ahli kimia bernama Lavoisier mengadakan serangkaian penelitian. Ia kemudian menerangkan bahwa kenaikan kadar CO2 didalam ruangan akibat pernafasan manusia, akan menyebabkan sesak dan panas.

. Sementara itu pada tahun 1858 Max von Pattenkofer, seorang ahli dalam bidang kesehatan, mengajukan sebuah hipotesa yang menyebutkan bahwa manusia menghembuskan zat beracun yaitu CO2. Namun, dalam tahun 1905 seorang ahli kesehatan yang lain, yaitu Frugge, mengemukakan sebuah teori yang masih berlaku hingga saat ini. Ia menyatakan bahwa manusia bisa diibaratkan sebagai motor bakar, manusia harus mengeluarkan panas yang dihasilkan sebagai akibat dari kerja yang dilakukannya. Jika panas tersebut tidak dapat keluar dari badan manusia, misalnya karena temperatur dan kondisi udara sekelilingnya tidak memungkinkan hal tersebut terjadi dengan baik, maka ia akan merasakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

Penyegaran udara oleh.
Wiranto Arismunandar

Kamis, 11 Maret 2010

Sejarah Perkembangan Sistem Penyegaran Udara

designawards.files.wordpress.com

1. Penemuan Siklus Refrigerasi dan Perkembangan Sistem Penyegaran Udara.


. Penemuan siklus refrigerasi dan perkembangan mesin refrigerasi merintis jalan bagi pembuatan dan penggunaan mesin penyegar udara. Komponen utama dari sistem refrigerasi adalah kompresor, kondesor, katup expansi dan evaporator. Dalam hal tersebut kompresor berfungsi mengalirkan dan menaikkan tekanan gas refrigeran, yang selanjutnya dicairkan di dalam kondensor. Dari kondensor, refrigeran cair diuapkan dengan menyemprotkannya, melalui katup expansi, ke dalam evaporator yang bertekanan rendah. Refrigeran yang menguap didalam epvaporator menyerap kalor dari udara yang ada di sekitarnya. Sebelum freon merupakan refrigeran yang paling banyak dipergunakan pada waktu ini, ammonia merupakan refrigeran yang paling populer.

. Dalam tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis) melakukan penelitian tentang tingkat keadaan kritis dari gas eter. Setahun kemudian, Humphrey Davy dan asistennya M. Faraday (Inggris), merupakan orang pertama yang berhasil menemukan cara mencairkan gas ammonia. Prinsip dasar siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S Carnot (Perancis) dalam tahun 1824 dan pada tahun itu pulalah teori termodinamikanya dipublikasikan.

. Boleh dikatakan bahwa instalasi pendinginan yang pertama dibuat dan dipatenkan oleh seorang kebangsaan Amerika, yaitu Joseph Mc. Creaty, dalam tahun 1897. Pada waktu itu, instalasi tersebut dinamai mesin pencuci udara (air washer), yaitu suatu sistem pendinginan yang mempergunakan percikan air, sedangkan Dr. Willis Haviland Carrier (Amerika Serikat, 1906) dapat dianggap sebagai orang pertama yang berhasil membuat alat pengatur temperatur dan kelembaban udara, yaitu pada waktu ia berhasil menyegarkan udara dari sebuah percetakan dengan menggunakan sistem pencuci udara. Dalam hal tersebut ia mendinginkan dan menjenuhkan udara sampai mencapai titik embunnya. Teori termodinamika yang dihasilkannya itu dikemukakan pada suatu pertemuan dari The American Society of Mechanical Engineers dalam tahun 1911.

. Sampai beberapa tahun sesudah perang dunia kedua, instalasi penyegar udara hanya dipergunakan untuk keperluan industri. Namun setelah itu penggunaannya diperluas untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan kesegaran udara di hotel, kantor, tempat pertemuan, gedung bioskop, di rumah dan sebagainya.


2. Definisi dari Penyegaran Udara

. Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang di persyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Di beberapa negara, beberapa faktor kesegaran tersebut di atas ditetapkan dalam undang-undang sesuai dengan tujuan penggunaan ruangan, misalnya untuk kantor, hotel, dan sebagainya.

. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama yaitu :

(1). Penyegaran udara untuk kenyamanan.
  • Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tertentu.
(2). Penyegaran udara untuk industri.
  • Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan atau barang yang ada di dalamnya.

3. Implikasi Arsitektur dan Sosial dari Penyegaran Udara

. Manusia selalu mencoba menyesuaikan diri dan mempertahankan hubungannya dengan lingkungan di mana dia berada. Orang akan mencari tempat berteduh apabila hari sangat panas. Sedangkan apabila cuaca buruk, ia akan berusaha mencari tempat yang dapat melindunginya dari angin, hujan dan kedinginan. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang memerlukan tempat tinggal. Sejarah perkembangan tempat tinggal manusia menunjukkan adanya usaha untuk mengatasi gangguan atau keperluan tersebut di atas. Semula jendela diperlukan untuk masuknya cahaya matahari bagi penerangan ruangan dan masuknya udara segar. Namun, setelah perang dunia kedua, yaitu dengan kemajuan yang di peroleh dalam bidang teknik penerangan listrik dan teknik penyegaran udara, jendela tidak lagi merupakan bagian yang dikenai persyaratan yang terlampau berat. Dengan demikian ada keleluasaan dalam perancangan gedung dan jendela pun tidak harus ada pada setiap ruangan. Sistem penyegaran udara memegang peranan yang sangat penting dan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya, terutama bagi bangunan di bawah tanah, yang merupakan salah satu usaha memanfaatkan setiap ruangan yang ada.

. Sudah lama sebelumnya, orang mengetahui tentang cara mengatasi kedinginan dengan menghangatkan ruangan, yaitu dengan membakar kayu atau jenis bahan bakar bahan bakar lainnya. Tetapi baru beberapa puluh tahun terakhir ini saja kita dapat mendinginkan udara dari ruangan di mana kita berada, supaya merasa lebih nyaman dan terhindar dari pengaruh panas udara sekitarnya. Kini penyegaran udara sudah merupakan hal yang biasa, bukan kemewahan tetapi suatu keperluan, terutama di daerah tropik.

. Sistem penyegaran untuk industri dirancang untuk memperoleh temperatur, kelembaban, serta distribusi udara sesuai yang dipersyaratkan oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan yang bersangkutan. Dalam hal tersebut juga tercakup persyaratan yang diperlukan untuk memberikan kenyamanan lingkungan kerja bagi para karyawan. Hasil penelitian tentang lingkungan kerja menunjukkan bahwa di dalam ruangan kerja berudara segar, karyawan dapat bekerja lebih baik dan jumlah kesalahan dapat dikurangi, sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan. Penyegaran udara juga sangat penting untuk rumah sakit, bukan saja untuk memberikan ketenangan dan mengurangi penderitaan pasien, tetapi juga untuk memberikan kesegaran kerja bagi para dokter dan perawat sehingga dapat melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya lebih teliti dan efisien.


Penyegaran Udara oleh :
Wiranto Arismunandar

Selasa, 09 Maret 2010

SISTEM KERJA ALAT PENDINGIN RUANGAN (AC).


. Air Conditioner (AC) merupakan suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan. Air Conditioner (AC) mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar nyaman dengan cara sebagai berikut :

  • Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan mengambil panas dari udara sehingga suhu ruangan turun, dan sebaliknya ketika suhu ruangan rendah AC akan memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
  • Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang nyaman.

Fungsi Sistem AC

Sistem Air Conditioner ( AC ) digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas maka udara panas ini diserap sehingga temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pada tingkat yang menyenangkan.

Udara lembab pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi pandangan. Dengan menghidupkan sistem AC maka kondensasi ini dapat dihilangkan, karena udara yang dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering. Selain itu udaranya bersih karena sudah melewati sistem penyaringan.

Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem AC berfungsi untuk :

1. Mendinginkan udara.

2. Mereduksi tingkat kelembaban udara.

3. Mensirkulasi udara.

4. Membersihkan udara.

Gangguan Pada Siklus Refrigeran

Refrigeran yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media penukar kalor. Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran yang ada di dalam sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya serta kondisi sekitarnya.

A.Over Charge

Gejala yang dapat ditimbulkan : * Tekanan discharge dan tekanan suction di atas normal.
* Pada saluran suction timbul bunga es.
* Efek pendinginan kurang.


B.Under Charge

Gejala yang dapat ditimbulkan :
*Tekanan discharge dan tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal
* Efek pendinginan kurang.

C.Bocor/Leaking

Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan under charge. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes kebocoran dengan menggunakan alat detector kebocoran atau menggunakan cara tradisional yaitu air sabun.

D.Buntu/Kotor (tersumbat)

Saluran yang rawan buntu atau tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah : katup ekspansi dan filter.

Gejala yang timbul : tekanan suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge terus ditambah.

E.Under Condensing

Bila tekanan discharge di atas normal, maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor atau kurang pendinginan.

Untuk mengatasi ini maka dapat dilakukan sebagai berikut :

* Membersihkan kondenser (cleaning).
* Meningkatkan efek pendinginan kondenser dengan jalan :

- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).

- Meningkatkan volume air pendingin kondenser (water cooled).

F.Over Condensing

Bila tekanan discharge di bawah normal, maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan mendadak turun atau efek pendinginan kondenser yang terlalu besar, yaitu volume air pendingin terlalu besar (pada water cooled kondenser).

Untuk mengatasinya maka perlu mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan mengatur kecepatan fan dan mengatur volume air pendingin.

G.Bunga Es di Evaporator (Frost)

Biasanya evaporator telah dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost) yang menumpuk di permukaan coil evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal bekerja sehingga terjadi penumpukan bunga es di coil evaporator maka akan dapat menghambat penyerapan panas oleh evaporator. Akibatnya proses evaporasi tidak berjalan dengan maksimal,sehingga masih ada liquid refrigeran yang keluar dari evaporator.


Prinsip Kerja Sistem AC

. Pada keluaran kompressor refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah mengandung panas yang diserap dari evaporator dan panas yang dihasilkan oleh kompressor pada langkah tekan. Gas refrigeran ini mengalir ke kondenser. Didalam kondenser di embunkan menjadi ciran refrigeran bertekanan tinggi. Cairan refrigeran ini mengalir ke filter. Di filter cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigeran untuk di uapkan. Pipa kapiler merubah cairan refrigeran menjadi bersuhu dan bertekanan rendah dengan bentuk kabut. Refrigeran bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir kedalam evaporator. Di evaporator refrigeran menguap dan mengambil panas dari udara hangat yang ilewatkan di evaporator. Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigeran didalam evaporator dan gas yang mempunyai panas tersebut mengalir kedalam kompressor. Selanjutnya proses tersebut berulang kembali, berikut gambaran dari prinsip kerja sistem AC.

Dari prinsip kerja diatas kita telah mengerti bagaimana prinsip kerja sistem AC. Selain itu kita juga dapat menjelaskan tentang prinsip kerja sistem AC secara sederhana atau tidak seperti penjelasan yang telah dijelaskan tadi.

Prinsip kerjanya seperti berikut : Apabila tangan kita dibasahi dengan alkohol maka tangan kita akan terasa dingin. Hal ini disebabkan adanya penguapan pada alkohol. Saat alkohol menguap, sebagian panas dari tangan kita diserap oleh alkohol untuk mempercepat proses penguapan, oleh karena itu tangan kita akan terasa dingin.

Kita dapat membuat suatu benda yang menjadi lebih dingin dengan menggunakan gejala alam ini yaitu ketika cairan menguap menyerap panas. Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka, cairan yang berada di dalam menyerap panas dari udara di dalam kotak, cairan berubah menjadi gas dan bergerak ke luar. Dalam kondisi seperti ini temperatur udara di dalam kotak lebih dingin dari pada sebelum kran dibuka.

Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda. Tetapi pada contoh diatas hanya berlaku sesaat selama cairan yang akan menguap masih tersedia. Bila cairan sudah habis maka proses pendingin berakhir. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang menggunakan metode dimana gas dikembalikan menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap menjadi gas.

Cara Kerja Sistem AC

Mula – mula gas refrigeran dihisap oleh kompressor dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai ± 15 kg/cm2 dan suhu ± 70 derajat celcius. Gas bertekanan dan suhu tinggi ini dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas latent yang terkandung didalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigeran menurun sekitar 50 derajat celcius. Refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter.

Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas disekitarnya sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat. Karena panas pada saluran evaporator diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut suhunya akan turun ( udara menjadi sejuk ). Selanjutnya gas refrigeran kembali dihisap oleh kompressor. Pada katup ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan sebuah tabung peraba panas ( penyensor panas ). Pada pipa kapiler ini terdapat gas yang akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator.

Procedure-procedure Maintenance Dalam Sistem AC

1. Procedure Pump Down

Pump Down adalah suatu proses penampungan gas refrigeran yang ada pada outdoor unit, indoor unit dan pipa-pipa penghubung serta gas yang ada pada sistem lainnya untuk disimpan didalam kompressor yang terdapat pada outdoor unit.

  • Adapun langkah kerja dari procedure pump down sebagai berikut :

a. Kompressor harus dalam keadaan running.

b. Pasang manifold gauge tekanan rendah (warna biru) pada service valve, lalu perhatikan tekanan gas yang ada.

c. Tutup valve pada discharge line (pipa kecil) dengan diputar searah jarum jam sampai rapat dengan menggunakan kunci L, dengan demikian maka jarum pada manifold gauge akan bergerak turun ke angka nol.

d. Seiring dengan bergeraknya jarum manifold gauge, valve pada section line (pipa besar) ditutup pelan-pelan (diputar searah jarum jam), setelah jarum jam manifold gauge menunjukan angka nol, valve section line harus tertutup rapat agar jarum tidak terus bergerak ke arah vacum, sebab akan mengakibatkan udara akan masuk tertampung pada outdoor unit. Hal ini akan mengganggu kelancaran sirkulasi refrigeran (mengurangi kapasitas pendinginan).

e. Apabila valve section line sudah tertutup rapat, AC unit harus dimatikan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan pada kompressor.

f. Lepas sumber listrik yang terhubung ke unit indoor maupun outdoor, kemudian sambungan pipa-pipa dapat dilepaskan.

2. Procedure Pemasangan Kembali dan Purging

Pemasangan indoor unit harus berhati-hati terutama terminationnya, karena akan fatal dan AC tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Penyambungan pipa-pipa penghubung harus hati-hati agar tidak terjadi kebocoran sehingga gas tidak terbuang.

  • Purging adalah mengosongkan udara yang ada pada pipa penghubung dan evaporator yang sering dilakukan dengan 2 cara :

§ Purging dengan vacuum pamp.

Dengan cara ini sangat baik karena dapat dipastikan bahwa udara yang ada dalam sistem benar-benar habis.

§ Proses purging, langkah kerja :

a. Pasang selang manifold gauge pada service valve, kemudian buka valve pada manifold gauge.

b. Selanjutya buka valve pada discharge line agar gas refrigeran masuk pada pipa penghubung untuk mendorong udara, baik yang di kedua pipa penghubung dan juga pada pipa evaporator, lalu di keluarkan lewat selang manifold warna kuning.

c. Bila diperkirakan udara sudah habis terbuang keluar, valve manifold segera ditutup dan selanjutnya valve discharge line dan section line dibuka sampai full (putaran berlawanan dengan arah jarum jam).


d. Setelah proses diatas sudah dilakukan. Air conditioner unit sudah siap untuk diaktifkan, lalu dimonitor tekanan pada refrigeran dengan manifold gauge (tekanan rendah) dan arus running selama 10 menit.

NB : – tekanan refrigeran pada section line adalah 60-70 Psi.

- untuk arus runningnya disesuaikan dengan nama plate yang ada pada AC.

3. Procedure Leak Testing

Periksa adanya kebocoran gas pada setiap sambungan-sambungan pipa. Pertama-tama periksa tekanan pada gauge manifold, bila tekanannya turun, berarti terjadi kebocoran yang cukup serius. Kebocoran gas dapat dideteksi dengan adanya suara yang ditimbulkan oleh keluarnya gas. Kebocoran yang kecil dapat dideteksi dengan menggunakan busa sabun dan amati keluarnya gelembung-gelembung pada tempat yang mengalami kebocoran. Bila perlu campur air sabun tersebut dengan gliserin untuk meningkatkan aksi gelembungnya. Lakukan pelacakan kebocoran ini dengan seksama secara menyeluruh baik menggunakan alat ataupun indera kita (mata dan telinga).

abadimultiteknik.wordpress.com

TEKNOLOGI INVERTER PADA PENDINGIN RUANGAN (AC)



. Belakangan ini mungkin kita sering mendengar mengenai teknologi inverter (inverter technology) yang ada di dalam pendingin ruangan (AC) model terbaru tapi mungkin kita masih bertanya apa sih kehebatannya??

Seperti diketahui bahwa AC adalah salah satu “penyumbang” tagihan PLN karena itu memang kita harus lebih teliti dalam membeli AC.

Teknologi Inverter adalah teknologi yang terintegrasi di dalam unit outdoor yang ada di AC dimana dengan menggunakan teknologi Inverter, ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan:

- Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan

- “Tarikan” pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.

- Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30% lebih kecil dibandingkan AC biasa.

- Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan

- Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi (lihat gambar)

Masih bingung mengenai cara kerjanya?? Gampang kok. . . . .

Bila anda menggunakan AC yang tidak mempunyai teknologi inverter, pada saat anda menyalakan dan men-set suhu ruangan 25 derajat maka AC akan bekerja “sangat keras” sampai ke posisi maksimal untuk segera mencapai suhu tersebut dan setelah tercapai, otomatis AC akan berhenti bekerja dan kemudian akan bekerja lagi bila suhu ruangan mulai meningkat dan begitu seterusnya. Dalam hal ini otomatis, daya listrik yang digunakan sangat berfluktuasi sehingga dapat dikatakan suatu hal pemborosan.

Sedangkan pada AC dengan teknologi inverter, suhu ruangan yang telah di-set dapat dijaga suhunya sehingga kerja unit outdoor tidak berat dan pada akhirnya dengan fluktuasi suhu yang kecil (hampir dikatakan NOL), otomatis akan lebih menghemat listrik.

Tetapi teknologi yang canggih dan dapat menghemat tagihan PLN ini harus anda bayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan AC yang belum menggunakan teknologi inverter.

www. otakku.com